LAPORAN ALDEHID-KETON


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK

SEMESTER                     :  II (DUA)
TAHUN AJARAN          :  2013 / 2014
TGL. PERCOBAAN       :  28 MARET 2014
JUDUL PERCOBAAN   :  ALDEHID-KETON
KELOMPOK                   :  XXV ( DUA PULUH LIMA)

NAMA
NIM
SHINTA WIDYASTUTI
130405069





                                    Kondisi Ruangan :
                     Tekanan Udara     :   760 mmHg

                     Suhu Ruangan       :   30 oC


LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

ABSTRAK

Aldehid adalah suatu senyaw yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada satu atau dua buah atom hidrogen. Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada gugus alkil. Tujuan dari percobaan senyawa aldehid dan keton adalah mempelajari sifat-sifat aldehid dan keton, serta perbedaan aldehi dan keton berdasarkan reaktivitasnya. Pada percobaan aldehid dan keton ini digunakan sampel formaldehi (CH2O) 37%, amonia (NH3), aseton (CH3COCH3) dan benzaldehid (C7H6O). Peralatan utama yang digunakan  dalam percobaan ini adalah cawan penguap. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode tes amonia. Hasil yang diperoleh dari proses penguapan adalah formaldehid 37% dicampur dengan larutan amonia dan diuapkan dengan cawan penguap akan membentuk kerak berwarna kuning. Aseton dicmpur dengan larutan amonia dan diuapkan dengan menggunakan cawan penguap akan terbentuk sedikit kerak putih. Benzaldehid dicampur dengan larutan amonia dan diupakan dengan cawan penguap akan terbentuk banyak kerak berwarna putih.

Kata kunci : aldehid, cawan penguap, aseton, formaldehid, benzaldehid

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil. Jika kedua gugus yang terdapat menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon maka senyawa itu dinamakan keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen maka senyawa tersebut termasuk aldehid.
Aldehid dan keton merupakan senyawa organik yang mengandung gugus karbonil (C-O). Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya. Umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum (Ismayani, 2011).
Pada percobaan ini, aldehid dan keton akan direaksikan dengan berdasarkan tes amonia. Pada umumnya, prosedur ini dilakukan agar praktikan mampu memahami reaksi-reaksi pada aldehid dan keton pada mata kuliah kimia organik.

1.2     Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan aldehid-keton adalah :
1.      Mencari hubungan sifat-sifat aldehid dan keton
2.            Mencari perbedaan antara aldehid dan keton berdasarkan reaktivitasnya

1.3     Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan aldehid-keton adalah :
1.      Mengetahui sifat-sifat aldehid dan keton
2.      Mengetahui perbedaan antara aldehid dan keton berdasarkan reaktivitasnya

1.4     Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam percobaan aldehid-keton adalah :
1.      Apakah sifat-sifat aldehid-keton?
2.      Apakah perbedaan antara aldehid dan keton berdasarkan reaktivitasnya?

1.5    Ruang Lingkup
Praktikum Kimia Organik dengan modul percobaan aldehid-keton ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dan dalam kondisi ruangan :
Tekanan Udara : 760 mmHg
    Temperatur       : 30 °C
Dilakukan dalam ruangan dengan menggunakan bahan-bahan antara lain aseton (CH3COCH3), formaldehid (CH2O) 37% dan benzaldehid (C7H6O) serta ammonia (NH3). Sedangkan untuk peralatan digunakan pipet tetes, gelas ukur, beaker glass, cawan penguap, penjepit tabung, corong gelas dan lilin serta Erlenmeyer.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Aldehid dan Keton
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil. Jika kedua gugus yang menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon maka senyawa itu dinamakan keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen maka senyawa tersebut termasuk aldehid.
Aldehid dan keton merpakan senyawa organik  yang mengandung gugus karbonil (C-O). Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya. Umumnya, aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum (Ismayani, 2011).

2.2 Reaksi Aldehid-Keton
2.2.1 Hidrasi
Aldehid dan keton dapat bereaksi denga air menghasilkan diol dalam keseimbangan reaksi yang cepat, namun akan lebih cepat bila dalam suasana asam atau basa daripada dalam keadaan netral (Sastrohamidjojo,2011).
2.2.2 Pembentukan Sianohidrin
Hasil adisi hidrogen sianida dengan aldehid dan keton disebut sianohidrin. Hasil adisi hidrogen sianida dikatalisis dengan ion sianida, namun HCN merupakan asam sangat lemah (Sastrohamidjojo,2011).
2.2.3 Pembentukan Asetal                              
Bila aldehida direaksikan dengan alkohol yang dikatalisis dengan asam akan menghasilkan hemiasetal, yang dapat diisolasi. Reaksi yang serupa bila satu mol aldehida direaksikan dengan dua mol akan menghasilkan germinal dieter yang disebut asetal :
Bila aldehida digunakan sebagai bahan awal maka produk yang dihasilkan adalah hemiasetal dan asetal ; jika keton digunakan sebagai bahan awal produk adalah hemiketal dan ketal (Sastrohamidjojo,2011).

2.3 Uji Aldehid-Keton
2.3.1 Tes Benedict
Larutan Benedict adalah varian dari larutan yang secara esensial sama. Keduanya mengandung ion-ion tembaga (II) yang dikompleks dalam sebuah larutan basa. Larutan baru menghasilkan sebuah endapan merah gelap dan tembaga (I) oksidasi (Ikhtiarsa, 2012). 
2.3.2 Uji Fehling
Larutan Fehling bersifat seperti larutan CuO dan dalam reaksi kimia cukup dituliskan sebagai CuO (Ndra,1984).
2.3.3 Uji Tollens
Larutan ini dapat dibuat dari AgNO3 ditambah dengan NH3 berlebihan. Larutan ini dapat direduksi oleh aldehida.
2.4 Teori Sampel
2.4.1 Aseton
Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai pelarut polar dalam kebanyakan reaksi organik. Aseton adalah senyawa berbentuk cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Digunakan untuk mebuat plastik, serat, obat-obatan dan senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil. Aseton memilki gugus karbonil yang mempunyai ikatan rangkap dua. Karbon-karbon yang terdiri atas satu ikatan α dan satu ikatan π. Umumnya, atom karbon yang terdiri pada atom karbon sangat stabil dan sukar diputuskan. Namun, lain halnya dengan atom hidrogen yang berada pada karbon (C) disamping gugus karbonil yang disebut atom hidrogen alfa  α  (Ismayani,2011).
2.4.2 Formaldehid
Senyawa kimia yang disebut juga metanal, merupakan aldehid berbentuk gas yang rumus kimianya H2CO. Meskipun dalam udara bebas formaldehid berada dalam wujud gas tetapi bisa larut dalam air. Dalam air formaldehid mengalami polimerisasi sedikit sesuai yang ada dalam bentuk monomer (Ismayani,2011).

2.4.3 Benzaldehid
Benzaldehid memiliki rumus umum C6H5-CHO. Benzaldehida dapat disintesis dari benzena yang direaksikan dengan metanoil klorida (Cl-CHO) menggunakan katalis AlCl3 , FeCl3 , ataupun Fe. Selain itu pemanasan kering garam kalsium benzoat dengan kalsium metanoat dapat pula menghasilkan benzaldehid. Benzaldehid juga dapat diperoleh dari oksidasi parsial benzil alkohol. Benzaldehid merupakan cairan seperti minyak yang tak berwarna. Senyawa ini tak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol/eter. Benzaldehid digunakan untuk bahan zat warna (Ndra,1984).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan
3.1.1 Amonia (NH3)
Fungsi : sebagai cairan penguji pada tes ammonia
Tabel 3.1 Sifat Fisika dan Kimia Amonia
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1.   Merupakan cairan
1. Tidak dapat terbakar
2.   Tidak berwarna
    2. Bereaksi hebat dengan basa kuat
3.   Titik lebur -69,2 °C
    3. Produk dekomposisi N2 dan H2
4.   Titik didih 36 °C
    4. Merupakan produk stabil
5.   Viskositas 1,1 mPas
    5. Larutannya bersifat basa
(Petrokemija, 2014)

3.1.2 Aseton (CH3COCH3)
Fungsi : sebagai cairan yang akan dites dalam percobaan
Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Kimia Aseton
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1. Cairan tidak berwarna
 1. Larut dalam toluena
2. Titik lebur -94,9 °C
    2. Larut dalam etanol
3. Titik didih 96,53  °C
    3. Larut dalam isopropanol
4. Densitas 0,79 g/cm3
    4. Mudah terbakar
5. Massa molar 58,08 g/mol
    5. Larut dalam air
(Sartika, 2012) 
3.1.3 Benzaldehid (C6H5-CHO)
Fungsi : sebagai cairan yang akan ditetesi pada percobaan tes ammonia
Tabel 3.3 Sifat Fisika dan Kimia Benzaldehid
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1. Cairan tidak berwarna
 1. Dihasilkan dari oksidasi alkohol
2. Kelarutan dalam air kurang
    2. Berbahaya
3.   Titik didih 178,1  °C
    3. Mudah terbakar
4. Titik lebur -26 °C
    4. Berbau almond pahit
5. Densitas 1,0415 g/ml
    5. Larut dalam alkohol
(Sartika, 2012)

3.1.4  Formaldehid (CH2O)
Fungsi : sebagai cairan yang akan ditetesi pada percobaan tes ammonia
Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Kimia Formaldehid
Sifat Fisika
Sifat Kimia
1. Titik nyala 60 °C
 1. Mudah terbakar
2. Titik leleh -118,0 °C
    2. Larut dalam air
3.   Titik didih -19,5  °C
    3. Berwujud gas pada suhu kamar
4. Berat molekul 30,03
    4. Bau menyengat yang kuat
5. Rumus molekul CH2O
    5. Tidak berwarna
(Dunia Encyclopedia, 2014)

3.2 Peralatan Percobaan
Adapun peralatan percobaan aldehid-keton adalah :
1.      Pipet Tetes
Fungsi : untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
2.      Gelas Ukur
Fungsi : untuk mengukur volume bahan yang digunakan
3.      Beaker Glass
Fungsi : sebagai wadah tempat pencampuran berlangsung
4.      Cawan Penguap
Fungsi : sebagai tempat untuk menguapkan larutan
5.    Erlenmeyer
Fungsi : sebagai wadah untuk larutan yang digunakan
6.      Penjepit Tabung
Fungsi : untuk menjepit cawan penguap
7.      Lilin
Fungsi : sebagai pengganti penangas air
8.      Corong Gelas
Fungsi : untuk alat bantu menuang larutan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. 1 ml aseton + 2 ml amonia                             endapan putih, berbau harum dan kristalnya halus
2. 1 ml formaldehid + 2 ml amonia                     endapan kuning keputihan dan berbau menyengat
3. 1 ml benzaldehid + 2 ml amonia                     endapan kuning kecoklatan dan berbau menyengat

4.2 Pembahasan
Hasil dari percobaan, aseton yang ditambahkan ammonia kemudian diuapkan akan terbentuk endapan putih dengan bau yang harum. Sementara formaldehid dn benzaldehid (keduanya merupakan aldehid) terdapat endapan kuning, walaupun pada benzaldehid endapan kuningnya lebih pekat. Pada sampel aldehid menghasilkan bau yang menyengat.
Reaksi Mannich adalah reaksi senyawa metilena aktif dengan formaldehid dan suatu amina (biasanya suatu amina sekunder). Reaksi ini biasanya dilakukan di dalam air, methanol, etanol atau asam asetat. Aldehid adan keton bereaksi dengan amina primer untuk mendapatkan kelas senyawa yang disebut amina. Mekanisme reaksi diawali dengan pembentukan ion iminium dari amina dan formaldehid. Selanjutnya, karbinolamin segera mengakami dehidrasi membuat N-alkil tersubstitusi amina.
Dari hasil percobaan dengan membandingkan teori, maka hasil dari percobaan sesuai dengan teori, karena pada aldehid lebih mudah teroksidasi daripada keton dengan membentuk imina yang merupakan endapan kuning. Ini disebabkan karena keton tidak memiliki atom hidrogen yang menempel pada  gugus karbonil, sehingga tidak dapat dioksidasi pereaksinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1.      Formaldehid direaksikan dengan amonia akan menghasilkan kerak berwarna kuning dalam jumlah banyak.
2.      Aseton  direaksikan dengan amonia akan menghasilkan kerak/endapan yang tipis berwarna putih.
3.      Benzaldehid direaksikan dengan amonia akan menghasilkan kerak tebal berwarna putih.
4.      Reaksi aldehiddan keton menghasilkan imina pada pencampuran dengan amina.
5.      Keton direaksikan dengan amonia akan menghasilkan sedikit kerak.

5.2  Saran
Adapun saran dari percobaan ini adalah :
1.      Untuk percobaan selanjutnya, dapat juga dilakukan uji Fehling.
2.      Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar berhati-hati dalam menguapkan cairan.
3.      Untuk percobaan berikutnya dapat menggunakan sampel aldehid yang lain seperti asetaldehid.
4.      Praktikan selanjutnya sebaiknya berhati-hati dalam menuangkan amonia karena uapnya dapat mengiritasi mata.
5. Untuk percobaan lainnya dapat digunakan bahan keton yang lain misalnya butanon.

DAFTAR PUSTAKA

Dunia Encyclopedia. 2014. Formaldehida. Jakarta.
Eryanti, Yum dan Adel Zamri. 2010. Sintesis Turunan 2’-hidroksi Kalkon melalui Kondensasi Claisen-Schmidt dan Uji Aktivitasnya sebagai Antimikroba. Jurnal Natur Indonesia.
Ikhtiarsa, Atma Putra. 2012. Aldehid-Keton. Universitas Indonesia : Fakultas Teknik Kimia.
Ismayani. 2011. Laporan Praktikum Kimia Organik. Universitas Haluoleo : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ndra, M.A.J. 1984. Belajar Mudah Kimia Organik Teori Dan Soal-soal. Bandung: Pustaka.
Petrokemija. 2014. Ammonia. http://www.etrokemija.com/. Diakses pada tanggal 29 Maret 2014.
Sartika. 2012. Sifat kimia dan sifat kimia senyawa. Bogor.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2011. Kimia organik dasar. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sumarlin. 2010. Tugas sintesis senyawa organik. Universitas Haluoleo : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
















Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer